KIMIA ORGANIK SINTESA
ALDEHID, KETON, ASAM KARBOKSILAT DAN AMINA
ALDEHID & KETON
1. PENDAHULUAN
Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidas, sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya elalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.
Aldehid adalah senyawa yang memiliki gugus karbonil yang diikat oleh satu gugus alkil/aril.
O
||
Keton adalah senyawa yang memiliki gugus karbonil yang diikat oleh dua gugus alkil/aril.
Aladehida dan keton mempunyai kegunaan praktis yang umum,
seperti formaldehida adalah suatu obat pembasmi kuman (desinfektan) dan bahan
pengawet, vanilin suatu bumbu alamiah. Aldehida dan keton terkandung dalam
berbagai produk sayur mayur seperti buah almond dan kayu manis, juga dalam
produk hewani seperti hormon-hormon seks dan zat yang terdapat dalam rusa
kecil.
2. TATA NAMA ALDEHID & KETON
NAMA IUPAC ALDEHID
- Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran -a dengan -al
- Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi (-CHO).
- Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
- Pemberian nama dimulai dari nama cabang – cabang yang disusun menurut abjad, kemudian nama rantai induk. Posisi gugus fungsi tidak perlu disebutkan karena selalu terletak pada atom C nonor 1.
NAMA TRIVIAL ALDEHID
Nama trivial untuk golongan aldehida sangat tergantung dari senyawa
hasil oksidasi aldehida yang bersangktan. Sebagai contoh, CH3COOH dapat diperoleh dari oksidasi senyawa CH3CHO. Oleh karena CH3COOH disebut dengan asam asetat, maka CH3CHO
disebut dengan asetaldehida. Dengan cara yang sama, maka dapat
diketahui bahwa asam benzoat berasak dari oksidasi benzaldehida.
Substitusi atom H juga dipertimbankan untuk nama trivial. Untuk nama
trivial aldehida, substituen dinomori dengan simbol α, β, γ dan
seterusnya.Contoh:
Perbedaan tata nama iupac dan trivila aldehid
PENAMAAN KETON BERDASARKAN IUPAC DAN TRIVIAL
Tata nama untuk keton menurut sistem IUPAC yaitu dengan mengubah akhiran
-a pada alkana dengan huruf -on. Tentukan rantai terpanjang yang
melewati gugus fungsi –CO–. Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus
fungsi.
Contoh :
Tata nama trivial keton, diambilkan dari nama alkil yang melekat pada
gugus karbonil kemudian ditambahkan kata keton. Perhatikan tata nama
IUPAC dan trivial dari keton pada tabel berikut.
Rumus
Molekul
|
Struktur
|
Nama IUPAC
|
Nama Trivial
|
C3H6O
|
propanon
|
aseton
(dimetil keton)
|
|
C4H8O
|
2-butanon
|
etil
metil keton
|
|
C5H10O
|
3-pentanon
|
dietil
keton
|
|
C5H10O
|
3-metil-2-butanon
|
isopropil
metil keton
|
3. SIFAT KIMIA DAN FISIKA DARI ALDEHID DAN KETON
Sifat kimia dari aldehida dan keton ditentukan oleh gugus karbonil, oleh
karena itu tidaklah mengherankan jika ada beberapa sifat dari aldehida
dan keton yang memilki kesamaan, namun karena adanya perbedaan gugus
yang terikat pada gugus karbonil antara aldehida dengan keton maka
timbul beberapa perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara
aldehid dengan keton, diantaranya :
a. Aldehida mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi
b. Aldehidan lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofiliki.
Sifat-sifat fisik dari aldehida dan keton :
a. Aldehida
dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, sehingga
tak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya
aldehida dan keton adalah polar dan membentuk daya tarik menarik
elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya bagian positif dari
sebuah molekul akan tertaril pada bagian negatif lainnya.
b. Aldehida dan keton mempunyai titik didih intermediet antara senyawa ikatan hidrogen dan senyawa non polar
c. Kelarutan
aldehida dan keton dalam air sama dengan alkohol karena senyawa ini
dapat membenuk ikatan hidrogen dengan ikatan hidrogen dari air atau
fenol
ASAM KARBOKSILAT
1. PENDAHULUAN
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang identik dengan gugus karboksil. Gugus karboksil adalah gugus gabungan dari gugus karbonil dan hidroksil. Gugus ini terdiri dari dua atom okseigen, 1 atom karbon, dan 1 atom hidrogen, -COOH. Gugus karboksil ini terikat pada suatu gugus alkil (alkana yang kehilangan satu atom H).
Asam karboksilat memiliki gugus fungsional karboksil (–COOH) dengan rumus umum :
Beberapa contoh asam karboksilat adalah sebagai berikut.
2. TATA NAMA ASAM KARBOKSILAT
MENURUT IUPAC :
Penamaan asam karboksilat menurut IUPAC cukup mudah. Mereka dinamai
dengan menggantikan akhiran -a pada nama rantai alkana dengan akhiran
-oat. Kemidian tinggal ditambah kata asam di depannya.
Contoh:
Nama Alkana | Nama Asam Karboksilat | ||
Rumus Molekul |
Nama
| Rumus Molekul | Nama |
CH4 | Metana | Asam metanoat | |
CH3 – CH3 | Etana | Asam etanoat |
Cara Penamaan Asam karboksilat rantai panjang
a. Tentukan dulu rantai utama. Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C yang paling panjang termasuk atom C dari gugus karboksil.
a. Tentukan dulu rantai utama. Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C yang paling panjang termasuk atom C dari gugus karboksil.
b. Identifikasi gugus alkil atau gugus lain (substitutuen) yang terikat pada rantai utama.
c. Penomoran substituen dimulai dari letak gugus karboksil.
d.
Jika terdapat lebih dari satu kosntituen maka penamaannya dimulai dari
urutan abjad konstituen. Jadi bukan lagi menurut urutan rantai paling
dekat dengan gugus karboksilat.
contoh:
contoh:
Asam 2-propil-3-metil pentanoat –> salah karena seharusnya jika menurut abjad metil lebih dulu baru propil.
Asam 3-metil-2-propil pentanoat –> benar
e.
Dalam pengurutan abjad kosntituen tidak perlu diperhatikan awalan
di-,tri-,sek- yang perlu diurutkan hanyalah nama konstituen menurut
urutan abjad.Asam 3-metil-2-propil pentanoat –> benar
f. Langkah terkhir adalah penambahan kata asam di depan.
Nama : Asam 3,4-dimetil pentaoat
MENURUT TRIVIAL
Tata nama trivial asam karboksilat yang memiliki rantai tidak bercabang.
Rumus Struktur | Nama Trivial |
HCOOH | Asam format |
CH3COOH | Asam asetat |
CH3CH2COOH | Asam propionat |
CH3(CH2)2COOH | Asam butirat |
CH3(CH2)3COOH | Asam velerat |
CH3(CH2)4COOH | Asam kaproat |
CH3(CH2)6COOH | Asam kaprilat |
CH3(CH2)8COOH | Asam kaprat |
CH3(CH2)10COOH | Asam laurat |
CH3(CH2)12COOH | Asam miristat |
CH3(CH2)14COOH | Asam palmiat |
CH3(CH2)16COOH | Asam stearat |
CH3(CH2)18COOH | Asam arakhidat |
- Tata nama trivial untuk asam karboksilat bercabang
Untuk tata nama asam karboksilat rantai bercabang sistem trivial menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk tata nama asam karboksilat rantai bercabang sistem trivial menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Contoh:
b. Identifikasi gugus lain (substituen) yang ada di rantai utama.
Contoh:
c. Untuk penomoran substituen dimulai dari atom carbon letak gugus karboksil dengan urutan α, β, γ, dan seterusnya. Agak berbeda dengan sistem IUPAC yang menggunakan angka.
Contoh
asam β, γ-dimetilvalerat
d. tambahkan kata asam di depan.
3. SIFAT FISIKA ASAM KARBOKSILAT
1. Wujud
Pada
temperatur ruangan, asam karboksilat yang bersuku rendah (C1 – C4)
berwujud cair yang encer, yang bersuku tengah (C5- C9) berwujud zat cair
yang kental, sedangkan asam karboksilat bersuku tinggi (C > 10)
berwujud padat yang tidak dapat larut begitu saja dalam air.
2. Titik Didih dan Titik leleh
Adanya
ikatan hidrogen anatar molekulnya menjadikan titik didih dan titik
leleh asam karboksilat relatif tinggi. Ada gaya tarik menarik yang kuat
antar molekulnya. Asam format (H-COOH) memiliki titik didih 101o C , asam asetat (CH3-COOH) memiliki titik didih 118o C, dan asam propianat (C2H5-COOH) memiliki titik didih 141o C. Semakin panjang rantai C nya maka semakin tinggi titik didih dan titik leburnya.
3. Kelarutan
Hanya
asam karaboksilat suku rendah yang dapat dilarutkan sempurna dalam air,
sedangkan suku tengah dan suku tinggi sifatnya sukar larut dalam air.
4. Daya hantar listrik
Karena
proses ionisasi yang terjadi ketika dilarutkan meupakan ionisasi
sebagian maka asam karboksilat ketika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan elektrolit lemah. Larutan ini juga kurang bagus
dalam menghantarkan arus listrik.
SIFAT KIMIA ASAM KARBOKSILAT
1. Ikatan kimia
Asam karboksilat mengandung ikatan yang disebut ikatan hidrogen. Ikatan ini menghubungkan antar molekul senyawa asam tersebut.
2. Kepolaran
Karena memiliki gugus hidroksil yang memiliki sifat polar maka asam karboksilat termasuk kedalam kelompok senyawa polar.
3. Kereaktifan
Tingkat
kereaktifan asam karboksilat semakin menurun seiring dengan peningkatan
jumlah atom karbon. Makin tinggi sukunya maka akan semakin tidak
reaktif.
AMINA
Terdapat tiga jenis amina sesuai dengan jumlah atom H yang dapat digantikan oleh gugus alkil, yaitu amina primer (R–NH2), amina sekunder (R2–NH), dan amina tersier (R3–N). Tata nama trivial untuk ketiga senyawa tersebut diturunkan dari nama gugus alkilnya.
Contoh :
..
Penataan nama secara sistematis (IUPAC), amina primer diturunkan dari
alkana dengan menambahkan kata –amino. Nomor atom karbon terkecil
diberikan kepada atom karbon yang mengikat gugus –NH2.
Contoh :
Senyawa amina dianggap turunan dari amonia sehingga sifat-sifatnya ada
kemiripan dengan amonia. Amina adalah basa lemah yang dapat mengikat
proton (H+) membentuk garam amonium. Misalnya, trimetilamina bereaksi dengan asam membentuk kation trimetilamonium.
(CH3)3N + H+ → (CH3)3NH+
Garam dari trimetilamonium lebih larut dalam air daripada amina yang
sederajat. Reaksinya dapat digunakan untuk melarutkan amina lain dalam
larutan air. Garam amonium dari senyawa amina berperan penting dalam
obat-obatan yang tergolong daftar G (psikotropika). Misalnya, kokain
dipasarkan berupa garam hidroklorida berbentuk kristal padat berwarna
putih. Obat batuk dextromethorphan hidrobromine dibuat dalam bentuk
garam amonium bromida.
Pada panel counter farmasi biasanya disediakan sampel garam amonium dari
amina yang digunakan untuk meyakinkan bahwa obatobatan tersebut larut
dalam air.
2. SIFAT-SIFAT ASAM AMINA
Amina primer dengan berat molekul rendah berupa gas atau cairan yang
mudah menguap. Pada umumnya mempunyai bau seperti amonia. Amina sekunder
dan tersier berbau seperti ikan (amis), tetapi penguapannya lebih
rendah daripada amina primer.
Fenilamina murni berupa minyak tak berwarna, tetapi akibat oksidasi
fenilamina sering ditemukan berwarna kekuningan. Fenilamina sedikit
larut di dalam air, sedangkan amina primer yang lebih rendah larut dalam
air. Beberapa sifat fisika amina ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Titik Didih dan Kelarutan dalam Air Senyawa Amina
Nama
|
Rumus
Struktur
|
Titik Didih
(°C)
|
Kelarutan dalam Air
(g 100mL)
|
Metilamin
Dimetilamin Trimetilamin Etilamin Benzilamin Anilin
|
CH3NH2
(CH3)2NH
(CH3)3N
CH3CH2NH2
C6H5CH2NH2
C6H5NH2
|
–6,3
7,5
3,0
17,0
185,0
184,0
|
∞
∞
∞
∞
∞
3,7
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar